Sabtu, 26 Februari 2011

Teori Freud & Erikson yang menggambarkan Kepribadian ...

1. Teori Kepribadian Sigmund Freud
                Sigmund freud disebut juga sebagai Bapak Psikoanalisa yang lahir di Moravia , 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Freud menganggap bahwa kesadaran hanya merupakan sebahagian kecil saja dari seluruh kehidupan psikis .Ia beranggapan untuk memahami kepribadian manusia , psikologi kesadaran tidaklah mencukupi, orang harus menjelajah secara mendalam ke daerah ketidaksadaran. Pokok-pokok teori Freud mengenai kepribadian, yaitu
               Struktur Kepribadian
             Ada 3 struktur kepribadian menurut Freud ,yaitu :
  • ·         Das Es (Id)
                 Das Es atau disebut juga dengan Id adalah aspek biologis dan merupakan sistem original di dalam kepribadian, dari  aspek inilah kedua aspek yang lain akan tumbuh. Das Es berisikan hal-hal yang dibawah sejak lahir( unsur-unsur biologis), termasuk instink .Id lebih berorientasi pada kesenangan ( pleasure principle ). Id merupakan sumber energi psikis , maksudnya bahwa id itu merupakan sumber dari instink kehidupan atau dorongan-dorongan biologis ( makan,minum, tidur,dll )dan instink kematian/instink agresif(tanatos) yang menggerakkan tingkah laku. Dalam mereduksi ketegangan atau menghilangkan kondisi yang tidak menyenangkan dan untuk memperoleh kesenangan, id menempuh 2 proses, yaitu : refleks dan proses primer ( the primary process ).  Refleks merupakan reaksi mekanis/otomatis yang bersifat bawaan ,cth : bersin dan berkedip . Sedangkan proses primer merupakan reaksi psikologis yang lebih rumit . Proses primer berusaha mengurangi tegangan dengan melakukan fantasi atau khayalan .Misalnya pada saat lapar menghayalkan makan, pada saat dendam menghayalkan balas dendam, dsb. Namun rasa lapar tidak akan segera hilang hanya dengan kita menghayalkan makanan .Oleh karena dengan proses primer tidak dapat mereduksi ketegangan atau memenuhi keinginan atau dorongan maka cara atau proses baru perlu di kembangkan. Atas dasar inilah komponen kepribadian kedua terbentuk ,yaitu Ego ( Das Ich ).

  • ·         Das Ich ( Ego ) 
                Ego merupakan eksekutif atau manajer dari kepribadian yang membuat keputusan ( decision maker ) tentang instink-instink mana yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya atau sebagai sistem kepribadian yang terorganisasi, rasional, dan berorientasi kepada prinsip realitas ( reality principle ) . Peran utama ego adalah sebagai moderator ( perantara) atau yang menjembatani antara id  ( keinginan yang kuat untuk mencapai kepuasan) dengan kondisi lingkungan atau dunia luar ( eksternal social world ) yang diharapkan. Ego dibimbing oleh prinsip realitas yang bertugas untuk mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan suatu objek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan atau dorongan id.

  • ·         Das Uber Ich ( Super ego )
                Super ego merupakan komponen moral kepribadian yang berkaitan dengan standar atau norma masyarakat mengenai baik dan buruk , benar dan salah. Super ego berkembang pada usia sekitar 3 atau 5 tahun. Pada usia ini anak belajar untuk memperoleh hadiah( rewards)  dan menghindari hukuman ( punishment ) dengan cara mengarahkan tingkah lakunya yang sesuai dengan ketentuan atau keinginan orang tuanya. Apabila tingkah lakunya ternyata salah atau tidak sesuai dengan ketentuan orang tuanya kemudian mendapat hukuman, maka peristiwa itu membentuk kata hati (conscience) anak , sedangkan apabila tingkah lakunya baik maka peristiwa itu membentuk ego-ideal anak.

Ø             Dinamika Kepribadian
         Dinamika kepribadian terkait dengan proses pemuasan instink, pendistribusian energi psikis dan dampak dari ketidakmampuan ego untuk mereduksi ketegangan pada saat bertransaksi dengan dunia luar yaitu kecemasan ( anxiety ). 
  • ·         Instink 
                 Merupakan kumpulan hasrat atau keinginan. Freud membagi instink menjadi 2 bagian yaitu : instink hidup dan instink mati. Dimana instink hidup yang merupakan motivasi dasar manusia y mendorong manusia untuk berperilaku secara positif dan konstruktif , instink ini merupakan dorongan jasmani seperti lapar, haus, seks . Sedangkan instink mati merupakan motif dasar manusia yang mendorong untuk bertingkah laku negatif .

  • ·         Pendistribusian dan penggunaan energi psikis 
                 Dinamika kepribadian merujuk kepada cara kepribadian berubah atau berkembang melalui pendistribusian dan penggunaan energi psikis, baik oleh id, ego maupun superego.

Ø                 Perkembangan Kepribadian
             Perkembangan kepribadian berlangsung melalui tahapan-tahapan perkembangan psikoseksual yaitu tahapan periode perkembangan seksual yang sangat mempengaruhi kepribadian masa dewasa. Freud berpendapat bahwa perkembangan kepribadian manusia sebagian besar ditentukan oleh perkembangan seksualitasnya. Tahapan perkembangan menurut Freud :
  • ·         Tahapan Oral 
                Berorientasi di mulut, mulut sebagai sumber kenikmatan erotis maka anak akan menikmati peristiwa menyusui dari sang ibu . Ketidakpuasan pada masa oral akan menimbulkan gejala regresi ( kemunduran ), gejala perasaan iri hati. Reaksi dari kedua gejala itu dapat dinyatakan dalam beberapa tingkah laku seperti : mengisap jempol, mengompol, membandel, dll . Selain itu juga berdampak kepada perkembangan kepribadian anak seperti : merasa kurang aman, selalu bergantung kepada orang lain, egosentris , selalu meminta perhatian dari orang lain. Bagi anak yang mengalami kepuasan yang lebih padahal ini , iya juga memiliki dampak yang negatif, seperti : anak akan menampilkan pribadi yang kurang mandiri, bersikap rakus, haus perhatian dari orang lain .

  • ·         Tahapan Anal 
                  Berorientasi di daerah anus , terjadi pada anak di usia kira-kira 2 sampai 3 tahun. Pada tahap ini anak akan mengalami ketegangan ketika duburnya penuh dengan ampas makanan dan peristiwa buang air besar yang di alami anak merupakan proses pelepasan ketegangan dan pencapaian ketegangan, rasa senang dan nikmat. Pada tahap ini anak juga di tuntut hidup bersih, tidak ngompol, tidak buang air kecil sembarangan . Pada tahap ini orang tua mengembangkan latihan kebersihan yang disebut dengan Toilet Training . Ada beberapa cara orang tua untuk memberikan latihan ini , cara itu juga memiliki dampak tersendiri bagi perkembangan anak, yaitu : cara pelatihan yang keras akan berdampak : bersikap berlebihan dalam ketertiban atau kebersihan , bersikap kikir, stereotif atau kurang kreatif , penakut , dsb. Cara pelatihan yang selalu memuji berdampak : selalu ingin dipuji, kurang mandiri ( manja). Cara pelatihan dengan sikap pengertian berdampak : anak mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri, egonya berkembang dengan wajar.

  • ·         Tahapan Falik 
                  Tahapan ini berlangsung kira-kira usia 4 sampai 5 tahun. Pada usia ini anak mulai memperhatikan atau senang memainkan alat kelaminnya sendiri .Pada masa ini terjadi perkembangan berbagai aspek psikologis, terutama terkait dengan iklim kehidupan sosiopsikologi keluarga atau perlakuan orang tua kepada anak. Pada tahap ini anak masih bersifat “selfish”, sifat lebih mementingkan diri sendiri, belum berorientasi ke luar atau memperhatikan orang lain.

  • ·         Tahapan Latensi 
                 Tahap latensi berkisar antara usia 6 sampai 12 tahun (masa sekolah dasar). Tahapan ini merupakan masa tentang seksual, karena segala sesuatu yang terkait dengan seks dihambat atau di repres. Dengan kata lain masa ini adalah periode tertahannya dorongan sex dan agresif. Selama masa ini anak mengembangkan kemampuan bersublimasi ( seperti mengerjakan tugas-tugas sekolah , bermain, olahraga , mulai menaruh perhatian untuk berteman namun mereka belum naruh perhatian yang khusus kepada lawanb jenis.

  • ·         Fase Genital 
                 Tahap ini dimulai sekitar usia 12 atau 13 tahun. Pada masa ini anak sudah masuk usia remaja. Masa ini di tandai dengan matangnya organ reproduksi anak. Pada periode ini, instink seksual dan agresif menjadi aktif. Anak mulai mengembangkan motif untuk mencintai orang lain, atau mulai berkembang motif altruis. Masa ini di tandai dengan proses pengalihan perhatian dari mencari kepuasaan atau kenikmatan sendiri.


2. Teori Kepribadian Erik Erikson
                            Erik Erikson lahir di kota Frankfurt, Jerman tanggal 15 Juni 1902.Erikson adalah seorang Freudian dan penulis utama psikologi ego. Artinya erikson pada dasarnya menerima gagasan Freud termasuk gagasan yang belum pasti seperti oedipal complex ,dan menerima gagasan tentang ego yang didukung oleh para pendukung setia Freudian . Erikson memandang identitas ego sebagai polarisasi dari seseorang itu menurut perasaan dirinya sendiri dan apa seseorang itu menurut anggapan orang lain.

Ø              Ego Kreatif
          Erikson memandang ego sebagai kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri secara kreatif dan otonom. Ia menjelaskan bahwa ego ini mempunyai kreativitas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak hanya di tentukan oleh faktor internal yang berasal dari dalam diri individu tetapi juga ditentukan oleh faktor sosial dan budaya tempat individu itu berada. Erikson menggambarkan adanya sejumlah kualitas yang dimiliki ego yang tidak ada pada psikoanalisis Freud, yakni kepercayaan , penghargaan otonomi ,kemauan ,kerajinan, kompetensi, identitas , kesetiaan , dll .

Ø              Teori Perkembangan Psikososial
          Erikson mengatakan bahwa perkembangan itu memiliki prinsip epigenetik , mksdnya adalah prinsip ini menjelaskan bahwa kehidupan organisme yang baru itu berkembang dari sumber yang memiliki identitas yang tidak berbeda dengan organisme yang baru dan bagaimana pun perkembangannya itu bertahap. Perkembangan individu meliputi perkembangan psikososial dan psikoseksual . Ada 8 tahap perkembangan menurut  erikson, yaitu :

Tahap ( usia )
Krisis Psikososial
Lingkungan Sosial Utama
Modalities Psikososial
Virtue Psikososial
Maladaption & Malignancies
I ( 0-1) bayi
Trust vs mistrust
Ibu
Mengambil dan mengembalikan
Harapan , kepercayaan
Sensory distortion-Withdrawal
II ( 2-3) awal anak
Autonomy vs shame, adoubt
Orangtua
Mempertahankan, merelakan
Keinginan, penentuan
Impulsivity, compulsion
III (3-6) prasekolah
Initiative vs Guilt
Keluarga
Bermain
Kegunaan, Keberanian
Ruthlessness, Inhibition
IV ( 7-12) anak usia sekolah
Industry vs isolation
Tetangga dan sekolah
Melengkapi, membuat sesuatu bersama
Kompetensi
Narrow Virtuosity-Inertia
V ( 12-18) remaja
Ego-identity vs role confusion
Teman sebaya, role models
Menjadi diri sendiri
Ketaatan. Kesetiaan
Fanaticism, Repudiation
VI ( 20 ) dewasa awal
Intimacy vs Isolation
Partner, teman
Kehilangan dan menemukan diri dalam orang lain
Cinta
Promiseuity- Exclusivity
VII ( 20-50) dewasa madya
Generativity vs self absorption
Rumah tangga, teman kerja
Menjaga
Kepedulian
Overextension, penolakan
VIII( 50) usia tua
Intergrity vs despair
Kehidupan manusia
To be, throught having been, to face not being
Kebijaksanaan
Kesombongan, putus asah



Jumat, 18 Februari 2011

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Kesehatan mental mulai menjadi perhatian banyak orang sejak perang dunia ke II .Sejak awal perang dunia ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang-orang namun menjadi sesuatu yang perlu di perhatikan .Dalam bidang kesehatan mental kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban.

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental di Dunia .
Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana.
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah setan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.[1]
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.
Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
 1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental. 2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental di Indonesia 

  1.Dulu Kala
G. jiwa dianggap kemasukan
Terapi : mengeluarkan roh jahat

2.Zaman Kolonial
Sebelum ada RSJ, pasien ditampung di RSU – yang ditampung, hanya yg mengalami gangguan Jiwa berat

3.1 Juli :
- 1882 : RSJ pertama di Indonesia
- 1902 : RSJ Lawang
- 1923 : RSJ Magelang
- 1927 : RSJ Sabang diRS ini jauh dari perkotaan
Perawat pasien bersifat isolasi & penjagaan (custodial care)
- Stigma
- Keluarga menjauhkan diri dari pasien

4.Dewasa Ini hanya satu jenis RSJ yaitu RSJ punya pemerintah

5.Sejak tahun 1910 – mulai dicoba hindari costodial care ( penjagaan ketat) & restraints (pengikatan )
6.Mulai tahun 1930 dimulai terapi kerja seperti menggarap lahan pertanian

7.Selama Perang Dunia II & pendudukan Jepang upaya kesehatan jiwa tak berkembang

8.Proklamasi perkembangan baru
- Oktober 1947 pemerintah membentuk Jawatan Urusan Penyakit Jiwa ( belum bekerja dengan baik)
- Tahun 1950 pemerintah memperingatkan Jawatan Urusan Penyakit Jiwa – meningkatkan penyelenggaraan pelayanan

9.Tahun 1966
- PUPJ Direktorat Kesehatan Jiwa
- UU Kesehatan Jiwa No.3 thn 1966 ditetapkan oleh pemerintah
- Adanya Badan Koordinasi Rehabilitasi Penderita Penyakit Jiwa ( BKR-PPJ) Dgn instansi diluar bidang kesehatan

10.Tahun 1973 PPDGJ I yg diterbitkan tahun 1975 ada integrasi dgn puskesmas

11.Sejak tahun 1970 an : pihak swastapun mulai memikirkan masalah kes. Jiwa

12.Ilmu kedokteran Jiwa berkembang
- Adanya sub spesialisasi seperti kedokteran jiwa masyarakat, Psikiatri Klinik, kedokteran Jiwa Usila dan Kedokteran Jiwa Kehakiman
- Setiap sub Direktorat dipimpin oleh 4 kepala seksi
Program Kes. Jiwa Nasional dibagi dalma 3 sub Program yang diputuskan pada masyarakat dengan prioritas pada  Heath Promotion
Sub Prgoram Perbaikan Pelayanan :
- Fokus Psychiatic – medical – Care
- Penekanan pada curative service ( treatment) dan rehabilitasi
Sub Program untuk pengembangan sistem
- Fokus pada peningkatan IPTEK, Continuing education, research administrasi dan manajemen, mental health information
Sub Program untuk establishment community mental health :
- Diseminasi Ilmu
- Fasilitasi RSJ swasta – perijinan
- Stimulasi konstruksi RSJ swasta
- Kerja sama dgn luarg negeri : ASEAN, ASOD, COD, WHO dan AUSAID etc

Rabu, 09 Februari 2011

Mental Health (Part 1)

 Mental Health Part 1 ini akan mencoba menjelaskan hal-hal yang paling basic yaitu konsep sehat . 

Tahukah anda apa yang dimaksud dengan "SEHAT" ?

Nah,, di Mental Health Part 1 ini saya akan mencoba menjelaskan apa yang dimaksud dengan konsep sehat dari beberapa sumber yang saya dapat .

* Konsep sehat *

Sebagian individu dan masyarakat pada awalnya  memandang bahwa sehat dan sakit adalah sesuatu yang " Hitam" dan " Putih". Maksudnya adalah dimana kesehatan merupakan kondisi kebalikan dari penyakit atau kondisi yang terbebas dari penyakit. Ada juga beberapa individu yang berpendapat bahwa sehat maksudnya adalah keadaan yang menyatakan bahwa seseorang dapat bekerja secara normal . Ini adalah pemikiran yang paling simple yang merupakan pandangan beberapa individu pada awalnya tentang konsep Sehat . Namun , seiring berkembangnya zaman , pemikiran tentang konsep sehat ini pun berkembang, inilah beberapa pengertian tentang konsep sehat :

1. Pendapat WHO tentang konsep sehat 
      Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947) 

2.Pengertian Konsep sehat menurut UU Pokok kesehatan N0.9 tahun 1960 Bab I Pasal 2
    Sehat adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dan penyakit, cacat, dan kelemahan.

3. Pengertian konsep sehat menurut UU No.23 1992, yaitu :
    Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur
fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana
individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,
intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya .

4. Penjelasan konsep sehat menurut wikipedia
Sehat adalah keadaan yang menggambarkan sejahtera dari badan, jiwa, sosial, yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis .

Nah, inilah konsep sehat yang selalu berkembang dari tahun ketahun, yang awalnya hanya meliputi 3 aspek  yaitu, fisik, sosial, mental  namun sekarang  juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi . Inilah konsep sehat yang dapat saya paparkan dalam blog ini ..

Semoga bermanfaat ..
:)


Referensi : 
* http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan
* http://afand.abatasa.com/post/detail/2456/pengertian-sehat

Selasa, 01 Februari 2011

One More Time, One More Chance ..

If I lose any more than this, will my heart be forgiven
How much pain before I can see you again
One more time, please don't change the season
One more time to the time when we fool around

When our path cross each other, I am always the first to turn
Making me indulge more in my selfish way
One more chance tripped by memories
One more chance we cannot choose our next place

I am always searching somewhere for you
Opposite of the house, the other side of the alley's window
Even though I know you won't be here
If my wish is to be granted, please bring me to you right now
Betting and embracing everything 
To show you there's nothing else I can do

Anybody should be fine if it was just to ease loneliness
Because the stars in the night sky seems like falling, I cant lie to myself
One more time, please dont' change the season
One more time to the time when we fool around

I am always searching somewhere for you
Even at the intersection and dream
Even though I know you won't be here
If miracle was to happen, I want to show it to you right now
A new morning, myself 
and the "I love you" which I couldn't say

Summer's memory is revolving
The sudden disappearance of heart beat

I am always searching somewhere for you
At dawn's town, At Sakuragi street
Even though I know you won't come here
If my wish is to be granted, please bring me to you right now
Betting and embracing everything 
To show you there's nothing else I can do

I am always searching somewhere for your fragment
At the destination's shop, At the corner of the newspaper
Even though I know you won't be there
If miracle was to happen, I want to show it to you right now
A new morning, myself 
And the "I love you" which I couldn't say

I always end up looking somewhere for your smile
At the railway crossing of the fast pace town
Even though I know you won't be here
If life can be repeated, I'll go to you many times over
There's nothing else that I want
Nothing else is more important than you ..

Selfish ..


Egois ..
Saya yakin semua orang tahu dan familiar dengan satu kata ini..
Yahh,, Ego berarti aku atau diri pribadi, sedangkan Egois berarti orang yang selalu mementingkan diri sendiri .
 
Sifat adalah suatu karakter yang dimiliki oleh seseorang karena ia memperolehnya melalui tahap atau proses, yakni proses pertumbuhan pada masa anak-anak sampai dewasa.
Setiap orang memiliki ego, namun orang yang tidak dewasa sering melampaui egonya sehingga menjadi egois.

Pada sebagian orang mereka tidak menyadari bahwa mereka adalah satu diantara begitu banyak orang yang memiliki sifat ini .

Sebagian lagi mereka yang menyadari bahwa mereka memang adalah egois dan mencoba untuk pelan-pelan mengubahnya, namun yang amat sangat DISAYANGKAN bagi mereka yang menyadari akan sifat buruk itu tapi tak pernah berusah mengubahnya ..
 
Semakin egois, ia semakin jauh untuk melampaui kedewasaan. Kedewasaan memang menyadarakan akan eksistensi diri yang sesunguhnya, tapi bukan mementingkan diri sendiri dan menghempaskan eksistensi orang lain.

Karakteristik seseorang yang egois :


* Hanya dapat melihat dari sudut pandangnya, tidak dapat melihat dari sudut pandang orang lain, apa lagi merasakan apa yang orang lain rasakan. Jadi, tidak mudah untuk berbincang dengannya kerana ia akan berusaha agar kita menuruti pendapatnya.
 
* Hanya memikirkan kepentingan peribadinya, jadi, apa yang dilakukannya selalu untuk kepentingan peribadi, bukan ikhlas untuk kepentingan orang lain. Ia tidak mengenal arti pengorbanan dan ketulusan, semua hal diperkirakan berdasarkan untung ruginya.

Beberapa Faktor Penyebab Seseorang menjadi figur yang Egois :
Menurut beberapa ahli Psikologi, beberapa faktor penyebab seseorang menjadi figur yang egois , adalah
 
* Sifat egois yang mereka miliki sekarang bisa jadi 100% didapatkan melalui proses pertumbuhan jati diri mereka yang mereka peroleh kemungkinan dari rumah/lingkungan, dimana mereka mendengar, melihat dan meniru apa yang mereka temui sebagai bahan proses pertumbuhan sifat /karakter mereka .
mungkin mereka menerimanya dari orang tua anda atau orang lain yang mendidik / mengasuh mereka.
apa yang mereka sekarang lakukan kemungkinan besar mereka tiru dari sifat egois orang tua mereka ..

 * Sebahagian peribadi yang ego ini berasal dari latar belakang keluarga yang terlalu memanjakan sehingga apa pun yang diminta selalu didapatkannya.
 
* Sebahagian lagi peribadi yang ego berasal dari latar belakang kurangnya kasih sayang sehingga ia tidak pernah belajar mengasihi. Ia menjadi orang yang tidak mengasihi dan tidak rela berkorban kerana ia tidak pernah mengenal kasih sayang. 

Bagi anda yang merupakan satu di antar mereka ,tahukan anda apa tanggapan orang-orang di sekeliling anda ketika mereka tahu bahwa anda adalah orang yang egois ??

Kesan Orang terhadap Pribadi yang Egois : 

Hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa narasumber , mereka memiliki pendapat yang berbeda namun saya merangkumnya menjadi beberapa pokok yang harus anda ketahui ..

* Bagi anda yang sadar bahwa anda adalah orang yang egois namun tidak berusaha mengubahnya , tanggapan beberapa orang adalah :
Orang sekeliling sukar menerimanya kerana tidak ada usaha darinya untuk menyesuaikan diri. Daripada terjadi konflik, 

* Pada umumnya orang sekeliling akan menjauhkan diri dari berhubungan dengannya sehingga ia terpaksa hidup bersendirian. Malangnya, semakin kesunyian, semakin ia menganggap bahawa orang sekeliling yang salah. Pada akhirnya orang yang ego hidup dalam bersendirian.
 
* Sahabat pun sukar untuk mempercayainya sebab mereka menilai ia tidak jujur. Semua yang dikerjakannya cenderung dinilai mempunyai maksud tersembunyi di belakangnya. Pada akhirnya hubungannya dengan yang lain tersekat dan semakin hari semakin sedikit orang yang bersedia berkawan dengannya. seandainya bersahabatpun, hubungan yang terjalin merupakan hubungan timbal-balik, tanpa keikhlasan dan pengorbanan.


Nahh,, sekarang anda sudah tahu apa karakteristik, penyebab dan kesan orang lain terhadap sikap egois seseorang , Jika anda salah satu dari sekian banyak orangan yang memiliki sifat egois , apakah anda akan berusaha mengubahnya ?
Memang sulit mengubahnya , semua orang tahu akan hal itu !
Sifat egois adalah tantangan terberat sepanjang hidup bagi mereka yang ingin mengubahnya ..
it is difficult but that does not mean can not be eliminated , rite ?
hehehehe ..
:D