Selasa, 12 Oktober 2010

* Mutism *

Beberapa kisah tentang mutism yang bisa membantu kita mengenal ciri-ciri mutism ..

Pengalaman pribadi wanita berkulit putih bernama Agnesia dari Italia,wanita berkulit putih itu bertutur, Bella tak punya teman dan tak mau berbicara sama sekali di sekolah. Padahal, dia tergolong anak yang sangat cerdas, gemar membaca dan jago menulis cerita. "Di rumah, dia bisa lancar berkomunikasi dengan kami orangtuanya dan sepupu serta bibinya," ungkap Maria.

Pengalaman serupa juga dirasakan Kania, 31, yang heran melihat Nada, putri bungsunya yang baru berumur tiga tahun "mogok" bicara dengan teman-teman sekelasnya di sebuah preschool. Padahal, sebelumnya dia sangat bersemangat di sekolah. "Di rumah atau di rumah neneknya dia mau ngobrol bahkan bernyanyi. Terkadang di tempat umum atau di dalam kelas, asalkan bersama saya dia mau bicara, tapi sama sekali tidak dengan temannya," katanya.

Apakah yang terjadi sesungguhnya dengan mereka yang mengalami "mutism?"
"Mutism" berasal dari bahasa Latin "Mutus" yang berarti "membisu". Istilah ini awalnya ditemukan dalam literatur medis khusus tentang perkembangan bicara, yang mengemukakan "fenomena tidak mau bicara". Secara ilmiah, mutism itu suatu pertanda kebisuan pada manusia, meskipun organ pendengaran maupun organ bicaranya normal. Kondisi ini bersifat khas pada anak-anak dan jarang terjadi, dengan gejala tak mau bicara pada situasi tertentu. Anak-anak yang mutism bisa berbicara dengan lancar saat di rumah, tetapi pada situasi tertentu seperti di sekolah dia tidak mau berbicara. Hal inilah yang disebut mutism selektif.
Kasus mutism rata-rata ditemukan pada anak usia 3-8 tahun. Pada kasus selektif mutism anak-anak, mereka mengalami ketakutan berlebih terhadap interaksi sosial di sekolah, taman latihan bermain, dan bersosialisasi. Anak dengan selektif mutism juga menjadi sangat cemas bila berbicara. Ketika anak tak ada respon, dia mengalami tekanan dan timbullah kecemasan. Selain itu, mereka biasanya sangat pemalu, dengan gejala-gejala seperti pendiam, wajah datar tanpa ekspresi dan tak ada senyum.
Keadaan ini lebih banyak dihubungkan dengan kelainan yang disebut sebagai neurosis atau gangguan motivasi. Keadaan ini juga ditemukan pada anak dengan gangguan komunikasi sentral dengan intelegensi yang normal atau sedikit rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar